Mikroba Menghancurkan Limbah
Saat proses penguraian limbah organik di dalam tanah, mikroba atau kuman yang akan menghancurkan limbah.
Jadi, ketika kamu memendam limbah organik dalam tanah tidak akan merusak lingkungan dan tidak ada pencemaran.
Ciri-ciri Limbah Organik
Apabila kamu masih merasa kebingungan membedakan limbah organik di sekitar kamu, maka kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri dari limbah organik, diantaranya sebagai berikut :
Diolah Menjadi Pupuk Kompos
Apabila kamu gemar berkebun maka tidak ada salahnya kamu mencoba untuk membuat pupuk kompos dari limbah organik rumah tangga.
Pupuk kompos akan sangat bermanfaat untuk menambah kesuburan tanaman kamu.
Proses pembuatannya pun bisa dibilang cukup mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan sebuah wadah yang diberi tanah, lalu disiram dengan air dan tumpuk sampah organik di atas tanah.
Lalu, masukkan air yang dicampur dengan EM4 sejenis cairan pupuk dan masukkan kembali tanah untuk menutupi limbah organik.
Setelah itu, barulah kamu diamkan selama tiga minggu dan bisa kamu gunakan setelahnya.
Berasal Dari Sumber Organik
Limbah organik merupakan limbah yang asalnya dari sisa bahan alam atau dari makhluk hidup. Proses penguraian limbah organik tidak akan memakan waktu yang panjang karena mengandung zat kimiawi.
Mengandung Nutrisi
Limbah organik mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dapat digunakan untuk memperkaya tanah.
Makanya jangan heran kalau limbah organik banyak dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.
Memiliki Kandungan Air
Limbah organik memiliki sejumlah kandungan air yang terbilang cukup tinggi dan juga banyak.
Saat mengalami pembusukan, kandungan air tersebut akan keluar dan menguap sampai mengering.
Ciri-ciri Limbah Keras
Limbah keras organik memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan limbah organik lunak, yaitu:
Limbah keras memiliki struktur yang padat dan kasar, sehingga sulit untuk terurai oleh mikroorganisme
Biasanya, beberapa limbah keras organik memiliki berat yang berbeda-beda tergantung jenis limbahnya.
Tulang Hewan Berkaki Empat
Agar bisa terurai hingga hancur seutuhnya tulang hewan akan memerlukan waktu hingga bertahun-tahun. Maka dari itu, banyak fosil dari hewan purba yang masih utuh meski sudah beratus-ratus tahun.
Contoh limbah keras organik terakhir. Mungkin kamu belum menyadari bahwa kulit telur ternyata termasuk limbah keras organik.
Kulit telur memerlukan waktu lama untuk terurai, sehingga jika mengolah limbah ini kamu harus mengolahnya dengan benar.
Nah, demikianlah informasi mengenai contoh-contoh limbah keras organik dari sampah rumah tangga yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos.
Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya.
4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Terdapat Bakteri dan Jamur
Limbah keras organik memiliki bakteri dan jamur yang berperan membantu proses penguraian.
This study aims to look at the form of the implementation of environmental education in the form of utilization of household waste (inorganic). nvironmental education is a process arbitrarily person to conduct environmental stewardship for sustainable survival. The increasing volume of waste requiring serious treatment of the waste management. Waste management does not use methods and techniques that are environmentally friendly waste management than would be a negative impact on health will also be very disruptive both residential environmental preservation, forest, rice fields, rivers and oceans. One of the forms of waste is household waste in the form of garbage anorgnik. This litter is very dangerous for health and the environment because it is made from inorganic sources of non-renewable natural and contains no chemicals, but its existence is only glimpsed one eye. Utilization of inorganic waste is one that can be done by the whole society to preserve the environment. This research is a descriptive study and a review of the literature. This study hopes to sustainable environmental education is expected to contribute knowledge to all levels of society on the importance of inorganic waste.
utilization of household waste, inorganic waste, implementation, environmental education
Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Ismoyo IH. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.
Miles. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh tjetjep rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong. L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nitikesari, Putu Ening. 2005. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Secara Mandiri di Kota Denpasar. Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Sutopo, Heribetus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif Dasar Teorotis dan Praktis. Surakarta: Pusat Penelitian UNS.
Sutoyo, Bagong. 2013. Fenomena gerakan mengolah sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan pengolahan sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Undang-Undang No.23 Tahun.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
https://www.google.co.id/search?q=definisi+limbah&hl=id#hl=id&q=definisi+sampah&s
tart=10. 6 Agustus 2013.
%PDF-1.4 %Çì�¢ 5 0 obj <> stream xœ<Ù’Grïóx²œv×]µO¦B\-Wâˆ+ŽlGhŽžAs@q@ƒµô/ùÉè̬+hŒHyÉè®ÎÊÊûjü²z±ðoúÿöÃÅ¿üàwû‹aqwñË… ›‹ôßí‡ÅW×°À/ÂâúíE|D,„P½–\oäâúÃÅOÝ_–—¦>ß–—ºAZßmÆ{¼1Îv‹%<6Þv¢~ЮÛ.U\С{ …ÂkÓ}XZx^[Õ��ï–—.CèÞ./>æM·ÐËKŸ½ Ýß:¼4�Œ‹ƒ�«Ë?ÐX«µµ� qYÎt¿^.…ëÔé®*wi�ÂÉîÙÒÀYU·�uã!îæᲨõÒõÊXç`Ûÿ¼þQÏ÷ƒF†žóðñ»‹ë?üÔ½\â‰¯î œˆäù§«x\ Tú#.”zxü8�Øá}1DÒúzÑ#"^œ�[ÖÀáòJSW ¼¨ƒÓÝ,}o´2!/`#—¡·‹ëðùÕøp¿ÔpM(Ù½["CݸyW%P-”cƒås+`7œ„€tÿ»¼þ¹!‹é…lºýS<£¼2Ýë¥Ð$ ÝDtfP݇q)�HÀ° ÈÈŠwÂv#\öð>>Ž b»ïˆÀ z‡÷€Ö݇B_Ã5àán�«ñ(põ‡H!�¦Ã⪔ʞY{=¢èÂu›»»¯[Ã#�‰ÿsL‡ô 2Ý^ÄÛB‚¦¥— 8á—BöVÖe¨Šv�(RpáŸ/@�ˆcnð âDO�oo=芗®�Mï=DÚZH½¸<Ý^JB�ãw);! Õõ΋닿âfñ+˜ŒŸÁ²|s!@‹à‚³ÖõnñáÂZ�¾ß_¼9k{„]ÀFÁ6È™^‚ž( Ð믞_�añ($ÂtÏŸ_?_‚ÜÂÑ”F]Ò=¨'Òà»—°ª{õÕó?/~¨+~|ßããBù¦ [wõÍ7ôM)Ø¥3ôÒÉ!+ø¥¤Ö@ þ·îÍóW¯ŸGhäáÏ‹çWßãWÐ/º¾Iн•ÝÕËoÿ¶DÑõÑ]¼y‘Dz�ÝWÏ¿y3Æ�¹€CÖ °¯^\ÅʆîúÇo—— ÁÆxß-^¾z�¥á™ï^¼ª[½¸ºŽàzóí¢ê�>ÅøÞ t�R‘äçk.á�Ýsöùöùå”Æ[k4Àzý‚öôlÄÕ×/¿~I”ðÆ©îÛçW`ÅÕ7ßFŒ$Ô¯âqãÒ«ÅŸ_~]ù#œ 4S ט“ãKë{kAFQG|#�QˆòBaeoU\¦QsðŒWh)u÷=ÙÅ ¼ìþ\|¹x½‚–h�/ÿP>}‡Î†|ÐK8¡Cëä�c¨�ÁÉyŒ…éê.¢¢Á>GT>�©ñ 'cò¤ ü¨+ÿŒ›e@A2*~ÿ¯Íö#Ú,�{¯üë©o´ê>-q7²:®·Ûþ69Sá»íÂ(ê*Xß>,,8ȵmP`j4˜+ëýâaºxû‡óÚÉΓµSy¸â œï•FíÌC5�ÖøžöõÃöŽÎ3 º•Èã‡húÑç½y<¬Þ¡Ø`žàûëiSÎ…72¿Vå*‘á}=ü&ñÏ; * Û¦¸0\¤@Ńk<~º0ϳÃ:ôwGkͪk#ŠOûÓøž˜ä!z9ÜWœÑß WÇ}Eq:€!Šª„ÌœÞÆoØ©+¢Ï¯F¼ñ¬‰�Í`gN ŠÚ%(³ „„‹Z"Ùˆßâ%9MŒ5 aA^ß0ñ<$û'ðV”bB €GwE*'FÜq}—d ¸ÍÅó²IøXP�#º·½pÅMž£º/Dÿ±0šìc!ØÄlÿ®¨ð#a²§(t ¢0BlVDaaá‘qŸ÷<òõñyˆ$F„™LNõ6š'ðêœyºÑÍ[•í/’6@ºÙ?ƨ͂d<€D�VZ"A6^½Sˆ9à:m&dÁ f2,Y Û¯H�¯C#Ì.srÒ¼!º›JÙ%y ÀUš@Ê’Ÿé+m@a&ø»Ã&�O©IaDà[Tñ›î�4v=ýxD˜ÓçG lx3Uý)XD¤f·" u¿ÓÚªQÓ&É6„‰E…�–\½ÌUÕ´”|Hwô™¥;°rèÄ×�•;Õ}½‚r9ʻ̒@—bÆŸ˜Iú‰‡®&ä�¯fÞ�Ãvë´+D>Ýê°Ã3{bF"´ [踷0ˆ»tž¨€A 6º3Á8ìƼÈõ.ŒÀyË4,Ë·ÕåbDv dë!+ûnÆ5Û„ï×ô‘åÀÙ°sÜq‡@g´0û,�öce?“¶1BܦLט’Ø÷®ŠQå*F†zOñ�ż#%g³²˜J‚¹E¹Ðhû!U~Â"!ݤ¸`Æ0Á96gDàdØ$pÌ"$¡‡Ý‘$Çãj¬aÇ}µ,köôî¡ú¾mÙ`?Õ«{\m(ßl®³héÀ nÀca´”H>elò’ScƒŽs|_Tí@<ÁP»QÅ‚ˆe—§]~H'§Õá~Ný«4—Ç"¯‘Ç$‘Üe++�‡ _�øX+øRU×èÇO¬pY_ŸÄµR‘K¨¹9æßã>xª Ù@³Ï©Èh,Ó„óvDýØæxÏ¡P˜ôs¥ïá±nYiÝgÐBw¯&rã6´AVåÇ]’”H¡Ø|ª—‹zF³5´FÛûjJ³ñ1¡#¡†€AÐQ!åé�§¦,ÈdÊ”ÈPÕëɺB�Ì%÷8‰8¼'.Ðãdn7…ÄœÜㆩí&a„,?Ëeñ‹nÔó©é•µÌºöi{ ‹Ÿ–lBeDŒ\âM»;˜F=·…U÷L±Æ%¥óÉQd lÓÂÆiôExgn rá¨\ú8‹«Û"»0зs|Å|×XT,Z‚¸'(ŽÀ™2"ÄX(¾JBÚ츩œ”Wª;f&4pBér â1xÌ!oWS\hlžFvÂÜÆ+'¹q™ImdàÏŸgüýŒr7qQ�ñ|GNXë©p=£ÎçmÔ ˆ:ó¹,i.Deð-ü¶�žs¸ñaßhYL�ò‘#D”rÈ��5ql@¬Æ]UwÆÂrŠÆò…Q*%³ä,ÞÏ£ºkD·KÒ„Q-Ûg3Ý•Ëg’Ô·Å”°çX’ËÍǸªÐvG�1W`æ;Rèn1]]3oúØЖŽ%‰Á?§œö;Töalh0¼³þ„îx¼W‘sŒñG øÁȆwwLÙŒ|,áθÉÚ19=Jûºo©JöI4!äË—™ö¸˜’bû¹A–6ê&@«›± €û`4U.�î•4hðküôa‰Ý&-JÜfÕ¼"�›g5€ZXúŒwv…‚M% ù×q�ëöTPSR¶AÓ;Æ00v‹{–«x.ŠaONŽäÍXHU—¬„åp"¶;ˆl0˱KÍŠE7”�æsð˜–PC-�syQr±¾®Æ{jš$Ñzq_Ê3çìä‚Q®M¥f¬æo$UYqÎWIÕà «Sú¨ ;Ýh×q–×Ô$LaD÷”ï�«1ñòeç+ºÀÃ7hÓ\”Æxþ¶@BxåÕ/0"YáôXï¢o*VûS1nDªÑAž=VkÚ2Äy˜…ÛòÝù+š„5í7H4ð›�m•Að´ IÂäkÚ°‡ójœÎò¼ O ú§Î2.ÏÛ˜Þ*;ËÙˆ‚8ÇÞΙ÷üܪNõº¬Ú£f!ÊεÂÀÖDÅ�*«¢Â¹%EŸïG˜“‰Uë°+Þ»Äe¸®jO5Î( ¹d…áð.Vá$(.;pjåCÃñš~’¬f² G,QR{×ód¨ÉeV9•6(°ì›Ž!WI¶ä}‹B•¯Ø�ÁT¿|Ã3z+™ÙèïÚNÍ,Ð ¸&}p¢e,D0%v`æy“óLô?ÏÅòcî§û°µòȘ{_øÆ.òœm¦EÀN‘cP,xÝÔB¯•då^³ç³¥`Ž¡ò)îõßAB¤²íEçòzª¶·TÑpJ��Û>ËXd;ùåÆ¢<¹¢6Ç „ÌN¾p´õ¹mPC…u.Ñ`ZíË!Å
Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari, kita menghasilkan berbagai jenis sampah dari kegiatan di dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan area lainnya di rumah. Mulai dari sisa makanan, bungkus plastik, botol kaca, hingga produk pembersih, semua menjadi bagian dari sampah rumah tangga yang harus kita kelola.
Namun, sering kali kita kurang menyadari betapa besar dampak sampah rumah tangga terhadap lingkungan dan kesehatan kita jika tidak dikelola dengan benar.